Sibukkan dengan Sunnah anda takkan sempat berbuat Bidah

0 komentar




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Saudaraku, perlu kita ketahui bersama bahwa berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, agama Islam ini telah sempurna sehingga tidak perlu adanya penambahan atau pengurangan dari ajaran Islam yang telah ada.
Ketahuilah, ibadah yg sunnah saja kita akan merasa kewalahan kalau dikerjakan semuanya, baik itu mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, karena saking banyaknya sunnah-sunnah yg diperintahkan, itulah bukti islam ini sudah sempurna, maka sangatlah sombong kalau kita menganggap kalau islam ini masih perlu penambahan, yg sunnah saja kita masih kelupaan mengerjakannya,atau bahkan tidak tahu sunnahnya kok malah nyari yg tidak ada perintahnya.

Oleh karenanya coba tanyakan kepada diri sendiri

- sudahkah kita ketika bangun tidur tadi membaca do'a,?
- Apakah kita sudah bersegara menjawab (memenuhi panggilan Adzan ketika berkumandang?
- Rutinkah kita setiap matahari sepenggalah melaksnakan sholat duha?
 -Sudah hapal dan merutinkan kah kita dgn bacaan dzikir pagi dan petang?Sudah sibukkah diri ini dgn  dengan puasa2 sunnah
- kemudian kalau mau ke WC & keluarnya sudahkah kita membaca do'a, 
- kemudian tanyakan lagi sudahkah waktu memakai pakaian kita membaca do'a & slalu tangan kanan yg duluan dimasukkan dst.
- Setiap bercermin sudahkan kita berdzikir sebagai rasa syukur akan kenikmatan raga kita.
- Apakah setiap keluar rumah kita biasakan membaca dzikir kluar rumah?naik motor/mobilnya - slalu membaca doa naik kendaraan.?
- Dan terakhir apakah setiap malam jumat kita sudah melaksnakan sunnah membaca surat Alkahfi dari pada surat yang lainnya? 
Renungkanlah..semua adalah ibadah sunnah yang ada dalil dalil nya.

Terakhir yg akan saya sampaikan, ibadah itu bersifat baku, hak membuat syari'at itu cuma Allah Ta'ala adapun setelah Allah Ta'ala menurunkan QS. Al Maidah ayat 3 tentang kesempurnaan islam & juga setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam wafat maka pintu pensyari'atan dalam hal ibadah sudah tertutup, adapun tugas kita sebagai hamba-Nya hanya menjalankan JukLak (petunjuk pelaksanaan) yg sudah ada.

Marilah kita renungkan firman Allah Ta’ala diatas ,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.(QS. Al Ma’idah [5] : 3)

Janganlah tertipu dengan banyaknya orang yg mengamalkan ibadah bid'ah tersebut, karena banyaknya bukanlah dalil untuk menilai sebuah kebenaran. Allah Ta'ala berfirman: "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yg di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, & mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)." (QS. Al An'am: 116)


والله أعلمُ بالـصـواب

note :
1.Seorang ahli tafsir terkemuka –Ibnu Katsir rahimahullah- berkata tentang ayat ini, “Inilah nikmat Allah ‘azza wa jalla yang tebesar bagi umat ini di mana Allah telah menyempurnakan agama mereka, sehingga mereka pun tidak lagi membutuhkan agama lain selain agama ini, juga tidak membutuhkan nabi lain selain nabi mereka Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah menjadikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi, dan mengutusnya kepada kalangan jin dan manusia. Maka perkara yang halal adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam halalkan dan perkara yang haram adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam haramkan.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, pada tafsir surat Al Ma’idah ayat 3)


Posting Komentar