Khurafat, Bid'ah dan Syirik dalam Ritual Maulid Nabi

0 komentar
Khurafat
Pada saat pembacaan srokol/asyraqal/mahallul qiyam,, para pelaku ritual berdiri sambil membaca antara lain “yaa nabi salam 'alaika,yaa rosul salam 'alaika..dst”. Maksudnya adalah memberi hormat akan kedatangan Rasulullah pada saat itu,dan Rosul menyalami para pelaku ritual tsb,,biasanya ada salah seorang pelaku yg keliling mencoleki a...tau menyemproti minyak wangi ketangan para pelaku ritual,spy wangi pada saat Nabi menyalami mereka yg hadir.Rasulullah dipercaya datang untuk memberi berkah kepada pelaku barjanji. Dalam banyak kasus, pada saat srokol ini ada sebagian memintal benang untuk dikalungkan atau dibuat gelang pada anak di bawah umur dua tahun. Dengan kepercayaan si bayi tidak akan menderita panas selama 2 tahun.
Pada saat itu juga,pelaku ritual bisanya meminta apa saja kepada Rasulullah, dan beliau akan memberinya. Rumusan permohonan berkah ini antara lain Ya Rasulullah, aghitsni . . . (Wahai Rasulullah, tolonglah aku).

Bid’ah

Unsur bid’ahnya adalah kewajiban melakukan Ritual Maulid itu sendiri, karena kalau tidak melakukannya berarti tidak cinta kepada Rasul. Tidak cinta kepadanya tidak akan mendapat syafaat.

Syirik

Unsur syiriknya antara lain meyakini bahwa Rasulullah menghapus dosa seseorang. Pengakuan beliau adalah mahiyal kufr (menghapus kekufuran), bukan mahiyadz-dzunub (menghapus dosa).

ألله المستعان


Posting Komentar