بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Perkataan para ulama Asyaa’iroh yang mengakui Allah di atas langit
Ternyata kita dapati bahwasanya sebagian pembesar madzhab Asyaa’iroh
juga mengakui keberadaan Allah di atas langit. Sebagaimana hal ini telah
ditegaskan oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya Al-Asmaa’ wa As-Sifaat
(2/308)
Beliau berkata, “Dan atsar dari salaf seperti hal ini (yaitu bahwasanya
Allah berisitwa di atas ‘arsy -pent) banyak. Dan madzhab As-Syafii
radhiallahu ‘anhu menunjukan di atas jalan ini, dan ini madzhab Ahmad
bin Hanbal…Dan Abu Hasan Ali bin Ismaa’iil Al-‘Asy’ari berpendapat
bahwasanya Allah melakukan suatu fi’il (perbuatan) di ‘arsy yang Allah
namakan istiwaa’… Dan Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Mahdi At-Thobari
dan juga para ahli nadzor bahwasanya Allah ta’aalaa di langit di atas
segala sesuatu, ber-istiwa di atas ‘arsynya, yaitu maknanya Allah di
atas ‘arsy. Dan makna istiwaa’ adalah tinggi di atas sebagaimana jika
dikatakan “aku beristiwa’ di atas hewan”, “aku beristiwa di atas atap”,
maknanya yaitu aku tinggi di atasnya, “Matahari beristiwa di atas
kepalaku”
Dari penjelasan Al-Imam Al-Baihaqi di atas nampak ;
– Banyaknya atsar dari salaf tentang Allah di atas.
– Ini merupakan madzhab As-Syafi’i dan madzhab Imam Ahmad bin Hanbal
– Ini merupakan madzhab sebagian pembesar Asyaa’iroh seperti Abul Hasan Al-Asy’ari dan Abul Hasan At-Thobari.
– Banyaknya atsar dari salaf tentang Allah di atas.
– Ini merupakan madzhab As-Syafi’i dan madzhab Imam Ahmad bin Hanbal
– Ini merupakan madzhab sebagian pembesar Asyaa’iroh seperti Abul Hasan Al-Asy’ari dan Abul Hasan At-Thobari.
Pertama : Imam Abul Hasan Al-Asy’ariy rahimahullah
Merupakan perkara yang mengherankan bahwasanya diantara para ulama
yang menyebutkan konsensus salaf tersebut adalah Imam besar kaum
Asyaa’iroh yaitu Imam Abul Hasan Al-‘Asy’ari yang hidup di abad ke empat
Hijriah. Dialah nenek moyang mereka, guru pertama mereka, sehingga
merekapun berintisab (berafiliasi) kepada nama beliau menjadi firqoh
Asyaa’iroh.
Berkata Imam Abul Hasan Al-‘Asy’ari rahimahullah dalam kitabnya Risaalah ila Ahli Ats-Tsagr:
Berkata Imam Abul Hasan Al-‘Asy’ari rahimahullah dalam kitabnya Risaalah ila Ahli Ats-Tsagr:
Ijmak kesembilan :
Dan mereka (para salaf) berkonsensus (ijmak) … bahwasanya Allah
ta’aala di atas langit, diatas arsyNya bukan di bumi. Hal ini telah
ditunjukan oleh firman Allah
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الأرْضَ
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu (QS Al-Mulk : 16).
Dan Allah berfirman
إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya (QS Faathir : 10).
Dan Allah berfirman
الرَّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوى“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang ber-istiwa di atas Arasy.” (QS. Thâhâ;5)
Dan bukanlah istiwaa’nya di atas arsy maknanya istiilaa’ (menguasai)
sebagaimana yang dikatakan oleh qodariah (Mu’tazilah-pent), karena Allah
Azza wa Jalla selalu menguasai segala sesuatu. Dan Allah mengetahui
yang tersembunyi dan yang lebih samar dari yang tersembunyi, tidak ada
sesuatupun di langit maupun di bumi yang tersembunyi bagi Allah, hingga
seakan-akan Allah senantiasa hadir bersama segala sesuatu. Hal ini telah
ditunjukan oleh Allah Azza wa Jalla dengan firmanNya
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْDia bersama kamu dimana saja kamu berada (QS Al-Hadiid : 4)
Para ahlul ilmi menafsirkan hal ini dengan ta’wil yaitu bahwasanya
ilmu Allah meliputi mereka di mana saja mereka berada” (Risaalah ilaa
Ahli Ats-Tsagr 231-234)
والله أعلمُ بالـصـواب
Posting Komentar