Perkataan para shahabat / ijma’ salaf (ulama ahlussunnah wal jama’ah) Tentang sifat ‘Uluw bagi Allah
Perkataan Kalangan shahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam
1. Abu bakr ash-Shiddiq, radhiyallahu anhu,
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ,ra tentang wafat Nabi Muhammad SAW, abu bakar berkata : “Sesungguhnya Allah di langit Maha Hidup tidak akan mati.”
(periksa : Itsbat Shifatil ‘Uluw karya : Imam Ibnu Qudamah : 148, dan kitab Ijtihad ma’al-Juyusy al-Islamiyyah karya : Imam Ibnu Qayyim :118.
2. Umar bin Khoththob, radhiyallahu anhu, baca riwayat ini jelas menunjukan Allah berada di atas langit ke 7 , (periksa : Itsbat Shifatil ‘Uluw karya : Imam Ibnu Qudamah : 149, dan kitab Ijtihad ma’al-Juyusy al-Islamiyyah karya : Imam Ibnu Qayyim :120.
3. Utsman bin ‘Affan radhiyallahu anhu berkata : “Segala puji bagi Allah yg dekat dalam kemaha tinggian-Nya dan jauh (tinggi) dalam kedekatan –Nya. Tiada satu pun yg sampai kepada tempat –Nya. Dan tiada satupun yg mampu menghalangi terhadap sesuatu yg diinginkan-Nya. (periksa : ar-Roddu ‘ala Jahmiyyah karya. Sunan ad-Darimi : 58)
4. Abdullah bin Abbas, radhiyallahu anhu, Bahwasanya Ibnu abbas datang menjengguk Aisyah radhyallahu anhum – saat ini Aisyah dalam keadaan mendekati ajalnya – maka Ibnu abbas berkata kepada Aisyah .” Engkau adalah wanita yg paling di cintai Rasulullah SAW, ia tidak mencintai kecuali yang baik. Dan Allah menurunkan tentang kesucianmu “Dari atas langit yang tujuh”. Dalam riwayat yg lain …. Ibnu abbas berkata , “Iblis tidak mampu mengatakan dari atas mereka, karena ia tahu bahwa Allah berada di atas mereka.” (periksa : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi :75, Itsbat Shifatil ‘Uluw karya : Imam Ibnu Qudamah : 106, kitab Ijtihad ma’al-Juyusy al-Islamiyyah karya : Imam Ibnu Qayyim :124.
5. Abdullah bin Mas’ud, radhiyallahu anhu, ia berkata : “Allah berada di atas ‘Arasy, tidak ada yang tersembunyi atas-Nya sedikitpun dari perbuatan-perbuatan kalian.” (periksa : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75.)
6. ‘Aisyah ,radhiyallahu anhum, (Istri Rasulullah saw)ia berkata : “Maha suci Allah yang Maha mendengar segala suara, tersembunyi atasku sebagian perkataan wanita yang bertanya ( kepada Nabi shallallahu alaihi wassalam ), namun Allah mendengarnya dan Dia (Allah) di atas langit yang tujuh.” (periksa : kitab Tauhid karya : Ibnu Khuzaimah : 1/107 dan al-Hujjah karya : Imam al-Ashfahani : 1/198.
7. Zainab radhiyallahu anhum, (Istri Rasulullah saw), ia berkata : “Berkata Anas, ra “Zainab binti Jahsy berbangga di atas para istri Nabi shallallahu alaihi wassalam yang lain, ia berkata, ‘sesungguhnya Allah menikahkanku (dengan Nabi saw) dari langit.” (periksa : Shohih al-Bukhari : 6/2700.)
8. Anas bin Malik, radhiyallahu anhu, ia berkata : Abdullah bin Nafi’ berkata, Anas bin Malik ra, “Allah di langit dan ilmu-Nya di setiap tempat, tidak satupun yang luput dari ilmu-Nya. (periksa : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75.)
9. Abu Dzar, radhiyallahu anhu, : Dari Ibnu Abbas tatkala sampai kepada Abu Dzar berita tentang diutusnya Nabi shllallahu alaihi wassalam , ia berkata kepada saudaranya, “tolong kamu beritahu aku tentang ilmu laki-laki yang mengaku bahwa ia mendapat berita dari langit. “ (Maksud Abu Dzar ,ra berita dari langit adalah wahyu yang datang dari Allah yang berada di langit.” (periksa : Shohih al-Bukhari : 6/2701.)
Perkataan :
Kalangan tabi’in dan tabi’in tabi’in :
1. al-Imam Masruq, bila Masruuq meriwayatkan hadits dari Aisyah ra, ia berkata , “telah menceritakan kepada ku wanita terjujur, anak laki-laki terjujur, kekasih dari kekasih Allah, yang di sucikan dari atas langit yang tujuh.” (periksa : Itsbat Shifatil ‘Uluw karya : Imam Ibnu Qudamah : 110, Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 121-122.)
2. al-Imam Abu Qotadah, berkata : “Orang-orang Bani Israil berkata, ‘ya Allah Engkau di langit,…..” dst. (periksa : ar-Roddu ‘ala Jahmiyah karya : ad-Darimi :59 , kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75.)
3. al-Imam adh-Dhohhak, dari Imam adh-Dhohhak : Allah berfirman, “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang , melainkan Dialah keenamnya.” (QS. Al-Mujadillah : 7) , imam adh Dhohhak berkata, “Dia adalah Allah di atas Arasy dan ilmu-Nya bersama mereka.” (periksa : al-Asma ‘wash Shifat karya : Imam al-Baihaqi :2/447).
4. al-Imam Muqotil bin Hayyan, ia berkata : “Dia (Allah) berada di atas Arasy dan ilmu-Nya bersama mereka. “(periska : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75.)
5. al-Imam al-Auzai, ia berkata : “Sesungguhnya Allah Yang Maha tinggi berada di atas Arasy, kami beriman dengan sifat2 Allah Jalla wa ‘Ala yang terdapat dalam sunnah.” (periksa : al-Asma ‘wash Shifat karya : Imam al-Baihaqi :2/408).
6. al-Imam Abdullah bin Mubarak, ia berkata : “Kita mengenal Rabb kita dengan bahwa sesungguhnya Dia (Allah) di atas langit yang tujuh di atas Arasy, terpisah dari makhluk-Nya. Kita tidak berpendapat sebagaimana pendapat orang-orang Jahmiyyah.” (periksa : ar-Roddu ‘ala Jahmiyyah karya. Sunan ad-Darimi : 47, dan al-Asma ‘wash Shifat karya : Imam al-Baihaqi :2/440).
7. al-Imam Sulaiman at-Taimi, berkata Shodaqoh: “Aku mendengar Sulaiman at-Taimi berkata : “Seandainya aku di Tanya dimana Allah, ku katakana di langit. “(periska : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75.).
8. al-Imam Abu Hatim ar-Rozi dan al-Imam Abu Zur’ah ar-Rozi , dalam perkataan dengan singkat : ia berkata, Kami mendapati para ulama di seluruh negeri ; Hijaz, Iraq, Mesir, Syam, dan Yaman. Maka di antara madzhab mereka adalah (meyakini) bahwa Allah di atas Arasy, terpisah dari makhluk-Nya. Sebagaimana Allah menyifati diri-Nya, tanpa mempertanyakan tentang bentuk (hakekat sifat tersebut).” “(periska : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75.).
9. Begitu juga Imam Ishaq bin Rohuwiyah ia berkata : “bahwa Allah berfirman : “Tuhan yg Maha pemurah . Yang beristiwa di atas Arasy.’ Para ulama telah sepakat bahwa sesungguhnya Allah itu beristiwa ‘ di atas Arasy. Dan Dia (Allah) mengetahui segala sesuatu dibawah lapis bumi yang ke tujuh.” “(periska : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75.).
PerkataanKalangan para Ulama madzhab Fiqih yang empat :
1. al-Imam Abu Hanifah ( madzhab Hanafiyyah ) : ia berkata “ Sesungguhnya Allah di langit bukan di bumi. Barangsiapa yang berkata , aku tidak tahu tentang Tuhanku apakah Dia di langit atau di bumi , maka sesungguhnya ia telah kafir… dst “(periska : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 134, dan al-Asma ‘wash Shifat karya : Imam al-Baihaqi :2/442 dan kitab : al-Fiqhul Akbar karya : al-Imam Abu Hanifah :135).
2. al-Imam Malik, ia berkata : “Allah di langit dan ilmu-Nya di setiap tempat, tiada satu tempatpun yang luput dari ilmu-Nya.” (periksa : asy-Syari’ah karya : Imam al-Jurri no.651,652, dan syarh Ushul I’tiqod karya : imam al-Lalakai no.516).
3. al-Imam asy-Syafi’ie, ia berkata : “Dan bahwa sesungguhnya Allah di atas Arasy di atas langit. Dia mendekati hamba-Nya sesuai cara yang Dia kehendaki dan Dia turun ke langit Dunia sesuai cara yang Dia kehendaki.” (periksa : Itsbat Shifatil ‘Uluw karya : Imam Ibnu Qudamah : 124, Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 165.).
lengkapnya adalah sbb :
عن الشافعي أنه قال: القول في السنة التي أنا عليها، ورأيت أصحابنا عليها، أهل الحديث الذين رأيتهم، وأخذت عنهم مثل سفيان، ومالك، وغيرهما: الإقرار بشهادة أن لا إله إلا الله، وأن محمداً رسول الله، وأن اللهَ تعالى على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء، وأن الله تعالى ينزل إلى سماء الدنيا كيف شاء.
Imam Syafi’i mengatakan: Perkataan dalam sunnah yang aku berjalan di atasnya, dan aku lihat para sahabat kami juga berjalan di atasnya, -yakni para ahlul hadits yang ku temui dan ku ambil ilmu dari mereka, seperti Sufyan Ats-Tsauri, Malik, yang lainnya-, adalah: Berikrar dengan persaksian bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Alloh, sesungguhnya Muhammad itu Rosululloh, sesungguhnya Alloh itu diatas arsy-Nya, di atas langit-Nya, Dia mendekat kepada makhluknya bagaiamanapun Dia kehendaki, dan Alloh juga turun ke langit dunia sesuai kehendaknya. (Ijtima’ul juyusyil islamiyah libnil qoyyim, hal: 165. Itsbatu Shifatil Uluw, hal:124. Majmu’ul Fatawa 4/181-183. Al-Uluw lidz Dzahabi, hal: 120. Mukhtashorul Uluw lil Albani, hal: 176)
4. al-Imam Ahmad bin Hambal, ia berkata : “ Allah di atas langit yang ketujuh di atas Arasy-Nya, terpisah dari mahkluk-Nya. Qudrat dan ilmu-Nya di setiap tempat ? jawab al- imam Ahmad, ya … Allah di atas Arasy, dan ilmu-Nya tidak satupun tempat yang tersembunyi darinya.” “(periska : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75, dan syarh Ushul I’tiqod karya : imam al-Lalakai no.517).
Perkataan :Imam Abul Hasan al-Asy’ari :
Kami kemukakan yg terakhir dari Abul Hasan asy’ari sebagai hujjah atas orang2 Asy’ariyah yang mengaku mengikuti imam tersebut : bahwa imam tersebut mengatakan berulang-ulang bahwa “Allah beristiwa di Arasy di atas langit yang ketujuh,”. Berbeda dengan orang2 yg menisbatkan dirinya kepada Asy-ariyah mereka meyakini bahwa Allah berada di mana-mana .” dengan berarti orang tersebut berdusta atas nisbatnya kepada imam tsb.
( periksa kitabnya : Risalah ila Ahli Tsaghor dan kitabnya Maqolat Islamiyyah “(periska : kitab Mukhtashor al-‘Uluw karya. Imam adz-Dzahabi: 75, dan syarh Ushul I’tiqod karya : imam al-Lalakai no.517).
Rasulullah bersabda tentang orang yang sombong :
“Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. “ (HR. Muslim no.275)
Posting Komentar