Detik Detik Menjelang Wafatnya Rosululloh

0 komentar
Sebuah kisah yang menceritakan detik-detik terakhir wafatnya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Manusia yang paling dicinta. Sebuah kisah yang menggambarkan cinta sang rasul yang sangat mengagumkan dan menggetarkan dada or...ang-orang yg beriman.
Menjelang beliau wafat, beliau melakukan haji terakhir yang disebut sebagai haji wada' (haji perpisahan).
Saat beliau melakukan ibadah tersebut turunlah firman Allah Ta'ala
yangg artinya:'Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan nikmat'Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.'Al-Qur'an Surat: al-Maidah ayat:3.
Maka menanggislah Abu Bakar as shiddiq radliyallahu 'anhu.
Bersabda-lah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam kepadanya:
'Apa yang membuatmu menangis dalam ayat tersebut..?
Abu Bakar radliyallahu 'anhu menjawab:'Ini adalah berita kematian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Kembalilah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dari haji wada'
dan kurang dari tujuh hari wafat beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam, turunlah ayat al-Qur'an paling akhir yg artinya:
'Dan peliharalah dirimu dari (azab yangg terjadi pada) hari yangg pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian masing-masing diri diberi balasan yg sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)._Al-Qur'an Surat: al-Baqarah ayat:281.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam mulai menampakkan sakit beliau. Beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam berkata:'Aku ingin mengunjungi syuhada 'Uhud', maka beliaupun berangkat pagi menuju syuhada 'Uhud
di awal-awal bulan Shafar tahun 11 H. Lalu berdiri diatas makam para syuhada dan berkata:
-Assalamu'alaikum wahai syhada 'Uhud, kalian adalah orang-orang yang mendahului kami dan kami insya Allah akan menyusul kalian,
dan sesungguhnya aku, insya Allah akan menyusul kalian.
Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam pulang sambil menangis. Maka para sahabat bertanya kepada Rasululah Shalallahu 'Alaihi Wassalam:'Apa yang membuat anda menangis wahai Rasulullah..?
'Beliau bersabda: 'Aku merindukan saudara-saudaraku seiman.
Mereka berkata:'Bukahkah kami adalah saudaramu seiman wahai Rasulullah...?
Beliau bersabda:'Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku, adapun saudara-saudaraku seiman adalah suatu kaum yg datang setelahku, mereka beriman kepadaku sedang mereka belum pernah melihatku.

(Ana berdoa kepada Allah Ta'ala mudah-mudahan kita semua termasuk mereka yang dirindukan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam).

Pada hari senin 29 Shafar beliau menghadiri jenazah di Baqi'.
Ketika pulang beliau merasakan pusing di kepala dan panas badannya meninggi. Maka beliaupun mulai sakit dan terus bertambah sakit.
Selama sakitnya itu beliau tetap memimpin shalat selama 11 hari dari 13 atau 14 hari masa sakit beliau. Sejak kamis malam, 4 hari sebelum wafat beliau, pada waktu shalat Isya, beliau meminta agar Abu Bakar radliyallahu 'anhu menggantikannya dalam memimpin shalat.
Tiga hari sebelum beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam wafat, sakit beliau mulai mengeras. Beliau saat itu berada dirumah Maimunah radliyallahu 'anha. Beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:'Kumpulkanlah
istri-istriku.'Maka berkumpullah istri-istri beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam, beliau bersabda kepada mereka:'Apakah kalian mengizinkan aku untuk tinggal di rumah 'Aisyah..? Maka mereka menjawab:
'Kami mengizinkan anda wahai Rasulullah.
Kemudian beliau berkeinginan untuk berdiri, akan tetapi beliau tidak mampu. Datanglah 'Ali ibn Abi Thalib, dan al-Fadl ibn al-'Abbas radliyallahu 'anhu. Maka merekapun membopong Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, lalu mereka memindahkan beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam dari kamar Maimunah radliyallahu 'anha
menuju kamar 'Aisyah radliyallahu 'anha.
Adapun para sahabat radliyallahu 'anhu, baru pertama kali ini mereka melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dibopong di atas dua tangan. maka berkumpullah para sahabat radliyallahu 'anhu dan mereka berkata:' Apa yang terjadi pada Rasulullah, apa yang terjadi pada Rasulullah..? Mulailah manusia berkumpul di dalam masjid.
Masjidpun mulai penuh dengan para sahabat radliyallahu 'anhu.

Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam dibawa menuju rumah 'Aisyah radliyallahu 'anha. Mulailah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam mencucurkan keringat, berkeringat dan berkeringat.
Berkatalah 'Aisyah radliyallahu 'anha:'Sungguh belum pernah aku melihat ada seorang manusia yang berkeringat deras seperti ini.'Maka dia mengambil tangan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam
dan dengannya dia mengusap keringat beliau.
(Maka mengapakah dia mengusap keringat dengan tangan beliau dan tidak mengusapnya dengan tangannya sendiri...?)
'Aisyah radliyallahu 'anha berkata:'Sesungguhnya tangan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam lebih lembut dan lebih mulia daripada tanganku, oleh karena itulah aku mengusap keringat beliau dengan tangan beliau dan tidak dengan tanganku.'
(ini adalah sebuah penghormatan terhadap Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam) dan 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata:'Aku mendengar beliau berkata:'Laa Ilaha illallah, sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat, Laa Ilaha illallah, sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat.'

Mulailah suara-suara didalam masjid meninggi.
Bersabdalah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam:'Apa ini..?
Berkatalah 'Aisyah radliyallahu 'anha: 'Sesungguhnya manusia mengkhawatirkan anda wahai Rasulullah.
Beliaupun bersabda: 'Bawalah aku kepada mereka.'Maka beliau berkehendak untuk bangun, akan tetapi tidak mampu. maka para sahabat menyiramkan tujuh qirbah (timba) air kepada beliau hingga beliau bangkit, dan membawa beliau naik ke atas mimbar.
Jadilah khutbah tersebut adalah khutbah terakhir beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam, menjadi kalimat terakhir Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan doa terakhir Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
Beliau bersabda:'Wahai manusia, kalian mengkhawatirkan aku..?
Mereka menjawab:'Ya, wahai Rasulullah.'
Bersabdalah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam:'Sesungguhnya tempat perjanjian kalian dengan aku bukanlah di dunia, tempat perjanjian kalian denganku adalah di haudh (telaga). Demi Allah, sungguh seakan-akan aku sekarang sedang melihat kepadanya di depanku ini. Wahai manusia, demi Allah, tidaklah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan adalah dibukanya dunia atas kalian, sehingga kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya, sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Maka dunia itu akan membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.'
Kemudian beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:'Allah Allah, shalat, Allah Allah, shalat.' (maksudnya- Aku bersumpah demi Allah terhadap kalian agar kalian menjaga shalat) beliau terus mengulang-ulangnya, lantas bersabda:'Wahai manusia, bertakwalah kalian terhadap Allah Azza Wa Jalla, dan aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap kaum wanita.'
Kemudian beliau bersabda:'Wahai manusia, sesungguhnya ada seorang hamba, yang Allah Ta'ala telah memberikan pilihan kepadanya antara dunia dan antara apa yang ada di sisi-Nya, maka dia memilih apa yang ada di sisi-Nya. Tidak ada yang memahami siapakah yang dimaksud dengan seorang hamba oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam tadi, padahal yang dimaksud oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam adalah diri beliau sendiri. Allah Ta'ala telah memberikan pilihan kepada beliau dan tidak ada seorangpun yang paham selain Abu Bakar radliyallahu 'anhu. Dan kebiasaan para sahabat radliyallahu 'anhu, saat beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam sedang berbicara adalah mereka diam, seakan-akan ada seekor burung yang bertengger di atas kepala mereka.
Maka saat Abu Bakar radliyallahu 'anhu mendengar perkataan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, dia tidak mampu menguasai dirinya, dengan serta merta dia menangis dengan sesengukan, dan ditengah masjid dia memotong pembicaraan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam,
dia berkata:'Kami tebus anda dengan bapak-bapak kami wahai Rasulullah, kami tebus anda dengan ibu-ibu kami wahai Rasulullah, kami tebus anda dengan harta-harta kami wahai Rasulullah.',dia mengulang-ulangnya, sementara para sahabat radliyallahu 'anhu melihat kepadanya dengan pandangan heran, bagaimana dia berani memotong khutbah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam..?
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda :'Wahai manusia, tidak ada seorangpun diantara kalian yg memiliki keutamaan di sisi kami melainkan kami telah membalasnya, kecuali Abu Bakar, aku tidak mampu membalasnya, maka aku tinggalkan balasannya kepada Allah Ta'ala. Setiap pintu masjid ditutup kecuali pintu Abu Bakar radliyallahu 'anhu tidak akan di tutup selamanya.'
Kemudian mulailah beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam berdo'a
untuk mereka dan berkata pada akhir do'a beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam sebelum wafat:'Mudah-mudahan Allah menetapkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian, mudah-mudahan Allah menolong kalian, mudah-mudahan Allah meneguhkan kalian, mudah-mudahan Allah menguatkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian.'
Dan kalimat terkahir yang beliau sampaikan sebelum beliau turun dari atas mimbar sambil menghadapkan wajah beliau kepada ummat dari atas mimbar adalah:'Wahai manusia sampaikanlah salamku kepada orang yang mengikutiku diantara ummatku hingga hari kiamat.'
Setelah itu beliaupun dibawa kembali ke rumah beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Masuklah Abdurrahman ibn Abu Bakar, dan ditangannya ada sebatang siwak. Beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam terus melihat kearah siwak tersebut, tetapi tidak mampu berkata aku menginginkan siwak.
'Aisyah radliyallahu 'anha berkata:'Aku paham dari pandangan kedua mata beliau, bahwa beliau menginginkan siwak tersebut. Maka aku ambil siwak itu darinya (yakni Abdurrahman ibn Abu Bakar), kemudian aku letakkan dimulutku, agar aku melunakkannya untuk Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, kemudian aku berikan siwak tersebut kepada beliau. Maka sesuatu yang paling akhir masuk ke dalam perut Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam adalah air ludahku.'
'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: 'Termasuk sebuah keutamaan dari Rabb-ku atasku adalah Dia telah mengumpulkan antara air ludahku dengan air ludah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam sebelum beliau wafat.
Kemudian masuklah putri beliau Fathimah radliyallahu 'anha pada waktu dhuha di hari Senin 12 Rabi'ul awal 11 H, lalu dia menangis saat masuk kamar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Dia menangis karena biasanya setiap kali dia masuk menemui Rasullullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, beliau berdiri dan menciumnya di antara kedua matanya,
akan tetapi sekarang beliau tidak mampu berdiri untuknya.
Maka Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda kepadanya: 'Mendekatlah kemari wahai Fathimah..
Beliaupun membisikkan sesuatu di telinganya, maka dia pun menangis. Kemudian beliau bersabda lagi untuk kedua kalinya:'Mendekatlah kemari wahai Fathimah.'Beliaupun membisikkan sesuatu sekali lagi, maka diapun tertawa. Maka setelah kematian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, mereka bertanya kepada Fathimah radliyallahu 'anha: 'Apa yg telah dibisikkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam kepadamu sehingga engkau menangis, dan apa pula yang beliau bisikkan hingga engkau tertawa?'Fathimah radliyallahu 'anha berkata:'Pertama kalinya beliau berkata kepadaku:'Wahai Fathimah, aku akan meninggal malam ini.'Maka akupun menangis. Maka saat beliau mendapati tangisanku beliau kembali berkata kepadaku:'Engkau wahai Fathimah, adalah keluargaku yg pertama kali akan bertemu denganku.' Maka akupun tertawa.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memanggil Hasan dan Husain, beliau mencium keduanya dan berwasiat kebaikan kepada keduanya.
Lalu Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam memanggil semua istrinya, menasehati dan mengingatkan mereka. Beliau berwasiat kepada seluruh manusia yang hadir agar menjaga shalat. Beliau mengulang-ulang wasiat itu. Lalu rasa sakitpun terasa semakin berat, maka beliau bersabda: Keluarkanlah siapa saja dari rumahku.'
Beliau bersabda:'Mendekatlah kepadaku wahai 'Aisyah ,Beliaupun tidur
di dada istri beliau 'Aisyah radliyallahu 'anha. 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata:'Beliau mengangkat tangan beliau seraya bersabda:'Bahkan Ar-Rafiqul A'la bahkan Ar-Rafiqul A'la.-Maka diketahuilah bahwa disela-sela ucapan beliau, beliau disuruh memilih diantara kehidupan dunai atau Ar-Rafiqul A'la.
Masuklah malaikat Jibril menemui Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam
seraya berkata:'Malaikat maut ada di pintu, meminta izin untuk menemuimu, dan dia tidak pernah meminta izin kepada seorangpun sebelummu. Maka beliau berkata kepadanya:'Izinkan untuknya wahai Jibril.'Masuklah malaikat Maut seraya berkata:'Assalamu'alaika wahai Rasulullah. Allah Ta'ala telah mengutusku untuk memberikan pilihan kepadamu antara tetap tinggal di dunia atau bertemu dengan Allah di Akhirat.' Maka Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:'Bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A'la (Teman yang tertinggi), bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A'la, bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu :para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yang sebaik-baiknya.'
'Aisyah radliyallahu 'anha menuturkan bahwa sebelum Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam wafat, ketika beliau bersandar pada dadanya, dan dia mendengarkan beliau secara seksama, beliau berdo'a:
'Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan susulkan aku pada ar-rafiq al-a'la. Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a'la, Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a'la. -Berdirilah malaikat Maut disisi kepala Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam- sebagaimana dia berdiri di sisi kepala salah seorang diantara kita- dan berkata:'Wahai roh yang bagus, roh Muhammad ibn Abdillah, keluarlah menuju keridhaan Allah, dan menuju Rabb yg ridha dan tidak murka.”
'Aisyah radliyallahu 'anha berkata:'Maka jatuhlah tangan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.
Dia radliyallahu 'anha berkata:'Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yang kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yang disana ada para sahabat, dan kukatakan:'Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.....

Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid. Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhu terduduk karena beratnya kabar tersebut,
'Ustman bin Affan radliyallahu 'anhu seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan kekiri.
Adapun Umar bin al-Khaththab radliyallahu 'anhu berkata:'Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa-pergi untuk menemui Rabb-Nya.
Adapun orang yang paling tegar adalah Abu Bakar radliyallahu 'anhu, dia masuk kedalam rumah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, memeluk beliau dan berkata:'Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku. Kemudian dia mencium Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan berkata : 'Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.'

Keluarlah Abu Bakar radliyallahu 'anhu menemui manusia dan berkata:' Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.'

Inna lillahi wainna ilaihi raji'un, telah berpulang ke rahmat Allah orang
yang paling mulia, orang yg paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari. semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi kita tercinta Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
Ya Allah, berikanlah rizqi kepada kami, syafaat kekasih kami Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan satu teguk air yang menyegarkan dari haudh (telaga) beliau dengan tangan beliau yang mulia.
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad.
.....................................................................
Sumber penukilan diatas diambil dari kitab:
Kanzul 'Ummal, jilid III, hlm138.
Imam Ahmad dalam Musnadnya jilid II, hal: 300
Imam At-Thabariy dalam Dzakha'irul'Uqba' hal:73
Ibnu Abil Hadid dalam kitabnya Syarh Nahjil Balaghah, jilid VI, hal: 5 - 12.
Ibnu Abil Hadid dalam kitabnya Syarh Nahjil Balaghah, jilid X hal: 182-183.



Posting Komentar